Top Picks
Bupati dan BPBD Tetapkan Posko Karhutla Dan Relawan MPA Ismunandar Beri Ucapan Milad Ke-73 HMI Perda PPA Harus Segera Digodok Pemkab Kutim Upayakan Pembayaran Gaji TK2D dan Insentif Rutin Diawal Bulan Disdik Kutim Ganti Zoom Dengan Aplikasi Buatan Microsoft Libur 14 Hari, Disdik Kutim Imbau Guru dan Siswa Tidak Keluar Kota

Atlet Kaltim Raih Emas Kejuaraan Sepatu Roda di China

Fokuskaltim.com, SAMARINDA – Atlet sepatu roda Kalimantan Timur meraih medali emas pada kejuaraan sepatu roda terbuka tingkat Asia 2018 di China.

Pelatih sepatu roda Bumi Etam, Karta Wibawa dihubungi dari Samarinda, Minggu, mengatakan dua medali emas tim Kaltim di raih oleh Anjang Pius di kelas marathon 21 km putra dan Sukma Intan Sari di kelas marathon 21 km putri.

“Pius dan Sukma tampil luar biasa sejak babak penyisihan, dan kami bersyukur hingga babak final keduanya tampil konsisten sehingga bisa meraih gelar juara, ” kata Karta melalui pesan singkatnya.

Ia menambahkan bahwa atlet Kaltim juga menambah medali satu medali perunggu melalui Rangga Putra di kelas marathon 21 km putra. “Alhamdulilah, atlet kita bisa memberikan yang terbaik dengan 2 emas dan satu perunggu, meskipun ada sebagian atlet yang tidak mendapatkan gelar medali,” katanya.

Ia mengatakan bahwa penampilan atlet lainya pada kejuaraan tersebut yakni Ananda Vito, Kristianus Gevin, dan Nur Annisa sudah cukup bagus, hanya saya lihat performa mereka mulai turun memasuki babak final.

“Kami akan melalukan evaluasi dan berusaha meningkatkan performa mereka. Sebab mereka sudah cukup baik hanya belum mampu menembus zona medali,” ungkap Karta.

Selain hasil yang cukup memuaskan, Karta juga mengaku timnya mendapat pelajaran berharga saat mengikuti kejuaraan tersebut, khususnya terkait cuaca ekstrem saat perlombaan.

Ia menjelaskan cuaca ekstrem menjadi tantangan tersendiri yang harus dibiasakan atlet Kaltim saat tampil di kejuaraan mendatang. “Ke depan kita harus banyak latihan lagi, khususnya untuk menghadapi cuaca dingin. Tadi startnya cuaca 6 drajat celcius. Pada 10 km awal anak-anak sudah merasa kram dan sesak napas. Ini akan jadi pelajaran berarti buat kami,” tegasnya. (ant)

Baca Juga