Top Picks
Disdik Kutim Persilahkan Dana BOS Digunakan untuk Membiayai Penanggulangan Covid-19 di Sekolah Bahas 4 Hal, Disdik Kutim Rapat Online Dengan Kepala UPT Tujuh Kades Kaliorang Langsung Sampaikan Usulan Arang Jau Apresiasi Petani Telen Pemprov Kaltim Hadirkan Hunian Subsidi Bebas Biaya Administrasi Lewat Gratispol Disdik Kutim Gelar Kompetisi Sains Tingkat Kecamatan

Pemprov Kaltim Perluas Infrastruktur Digital hingga Desa Terpencil

Fokuskaltim.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperluas infrastruktur digital agar jaringan internet dapat menjangkau desa-desa terpencil. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa menggiring masyarakat pedesaan mengikuti laju digitalisasi merupakan visi Pemprov Kaltim.

“Kita harus memahami bahwa infrastruktur dasar itu bukan hanya soal jalan dan jembatan, tapi juga jaringan telekomunikasi,” ujar Faisal dalam talkshow di Smart FM, di Studio Diskominfo Kaltim. Selasa (17/6/2025).

Faisal mengakui tantangan membangun koneksi internet di wilayah seluas 127 ribu km² dan dihuni 4 juta jiwa sangat besar. Luas wilayah setara dengan Pulau Jawa, namun hanya 11 entitas pemerintah yang menangani, berbeda dengan Jawa yang memiliki ratusan entitas. Ditambah, perusahaan telekomunikasi swasta kerap mempertimbangkan untung-rugi sebelum membangun jaringan ke pedalaman seperti Mahulu.

Meski begitu, Pemprov Kaltim optimistis. Salah satu langkah strategis adalah pembangunan jaringan fiber optik (FO) yang terhubung dengan sistem Palapa Ring.

“Fiber optik adalah satu-satunya solusi internet murah dan cepat, meski kerap menghadapi kendala seperti kabel yang putus karena binatang, alat tambang, atau aktivitas perkebunan,” jelasnya.

Selain infrastruktur, Faisal menekankan pentingnya literasi digital. Masyarakat perlu dibekali kemampuan menggunakan teknologi secara produktif. Transformasi digital juga dapat mendorong pertumbuhan UMKM desa melalui digital marketing.

“Kita tak hanya membuka akses, tetapi juga mendorong kolaborasi untuk branding desa, promosi, hingga pengembangan potensi ekonomi lokal,” tambahnya.

Terakhir, Faisal juga menegaskan perlunya melibatkan perangkat desa dalam pelatihan literasi digital, serta menjaga keamanan data dan informasi sebagai fondasi digitalisasi desa yang berkelanjutan. (ADV)

 

 

 

 

 

 

 

 

Views 579

Baca Juga